Tunisia Prihatin Kekerasan di Libya
KOMPAS— Pemerintahan sementara Tunisia menyatakan keprihatinan mendalam terkait penggunaan kekerasan oleh pihak keamanan Libya terkait unjuk rasa menentang rezim Moammar Khadafy. Kantor berita TAP pada Selasa (22/2/2011) mewartakan hal itu.
Komunike itu juga menyebutkan agar Pemerintah Libya tidak menggunakan kekerasan sehingga tak terjadi pertumpahan darah. "Tindakan tidak menggunakan kekerasan akan menjadikan Libya tetap satu," kata pernyataan itu.
Saat ini, Tunisia juga sudah mengevakuasi 4.000 warganya yang ada di Libya. Kebanyakan dari mereka memang bekerja di berbagai proyek di Libya.
PREMANISME ORMAS
MUI Telah Peringatkan FPI soal Kekerasan
Penulis: Suhartono | Editor: Glori K. Wadrianto
Kamis, 1 Juli 2010 | 13:57 WIB
Menurut saya Disini menjelaskan adanya ketidak jelasan kegunaanya ormas islam yang benar, yang dimana yang kita ketahui banyak kekerasan dalam kubu ormas islam yang tidak sesuai tujuannya, dan mengatas namakan islam sebagai patokannya.
JAKARTA, KOMPAS — Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengaku berkali-kali sudah memperingatkan Front Pembela Islam (FPI) agar tidak menggunakan kekerasan dalam melakukan kegiatan.
FPI sudah diingatkan MUI di setiap pertemuan Forum Ukhuwah Islamiyah MUI. Namun, ternyata, dalam beberapa kegiatannya, FPI melakukan tindakan yang bisa dinilai tindak kekerasan. Hal itu diungkapkan Sekretaris Umum MUI Ichwan Sam saat ditanya pers seusai bertemu dengan Wakil Presiden Boediono di Istana Wapres, Jakarta, Kamis (1/7/2010) siang ini.
Dalam pertemuan itu, hadir pula Ketua MUI KH Amidhan dan pengurus MUI lainnya. Sebelumnya, MUI ditanya soal sikapnya terhadap FPI yang membubarkan kegiatan sosialisasi tentang kesehatan terhadap kelompok masyarakat di Banyuwangi, Jawa Timur.
Acara itu kebetulan dihadiri oleh para mantan tahanan pemerintah Orde Baru yang dinilai mantan pengikut organisasi terlarang. "Jadi, MUI sudah mengingatkan berkali-kali agar tidak melakukan tindak kekerasan dalam Forum Ukhuwah Islamiyah," ujar Ichwan.
Ichwan kemudian mengungkapkan kasus lama, yaitu kekerasan oleh FPI terhadap massa Aliansi Kebangsaan Kebebasan Beragama dan Keyakinan beberapa waktu lalu. "Bukan mau mengungkap masa lalu, tetapi sebagai contoh. Waktu itu, FPI sudah kami peringatkan. Aliansi juga sudah diperingatkan. Namun, karena tidak semua massa aliansi yang dari daerah mengetahui itu, mereka tetap berada di lapangan Silang Monas sehingga akhirnya bertemu di lapangan dan akhirnya bentrok," kata Ichwan.
Menurut Ichwan, MUI bersama-sama organisasi massa Islam lainnya sebenarnya lembaga yang berpihak kepada ketenteraman dan kedamaian dalam penerapan ajaran Islam. "MUI tidak mendukung kekerasan yang dilakukan siapa pun, baik kekerasan yang reaktif secara langsung maupun secara provokatif," lanjutnya.
Ditanya apakah MUI bisa membubarkan FPI, Ichwan menyatakan bahwa MUI bukan atasan FPI. "MUI hanya forum umat Islam yang bersama-sama ormas lainnya menjaga ketenteraman dan kedamaian dalam penerapan ajaran Islam. Bukan bos FPI," papar Ichwan lagi.
Adapun menurut KH Amidhan, MUI seperti "tenda" besar yang memayungi semua ormas Islam, mulai dari yang moderat hingga yang ekstrem, dalam menjalankan ajaran Islam. "Jadi, mereka di bawah pembinaan kita," demikian Ichwan.
Kekerasan Israel di Gaza Patut Dikutuk
Penulis: Imam Prihadiyoko |
Senin, 29 Desember 2008 | 09:40 WIB
JAKARTA, SENIN — Serangan yang dilakukan Israel di Gaza, memang patut disesalkan. Setiap serangan aksi kekerasan yang menimbulkan korban jiwa, memang patut dikutuk. "Kita tidak ingin dunia ini diwarnai dengan aksi kekerasan, dan pemerintah memang sudah sewajarnya jika mengutuk aksi kekerasan itu," ujar Ketua Umum Partai Amanat Nasional Soetrisno Bachir di Jakarta, Senin (29/12).
Menurut Soetrisno, konstitusi sudah memberikan panduan jelas pada bangsa ini untuk selalu cinta damai. Bangsa Indonesia diminta ikut menjaga ketertiban dunia dan perdamaian abadi.
"Ini artinya, pemerintah memang sudah sewajarnya jika mau menggunakan jalur diplomatiknya agar menciptakan ketenangan dunia. Meskipun, mungkin suara pemerintah kita tidak didengar, namun paling tidak pemerintah bersuara dan melakukan langkah konkret untuk mengajak dihentikannya aksi kekerasan," ujarnya.