Selasa, 07 Januari 2014

Tugas V-class Analisis Kinerja Sistem



Dua Pendekatan Pengendalian Internal :
1. Pendekatan Statis
2. Pendekatan Dinamis
Pendekatan Statis
1. Berdasarkan pertimbangan pada pembagian wewenang di dalam
pengelolaan perusahaan atau entitas pada masa lalu yg bersifat
sentralisasi.
2. Metoda sentralisasi artinya jika kita telusuri bahwa intelektualitas berada pd
pucuk pimpinan perusahaan. Semakin rendah posisi seseorang, maka
semakin sedikit pengetahuannya ttg pencapaian tujuan perusahaan,
artinya hanya sekedar menjalankan perintah atasanya.
3. Artinya bahwa pendekatan statis akan berorientasi pada sistem yg dpt dg
mudah ditelusuri keberadaannya.
Pendekatan Dinamis
1. Pengendalian intern sbg sebuah proses
2. Konsep ini terkait dg perkembangan metoda pengelolaan sumber daya
manusia pada organisasi yg bersangkutan.
3. Perubahan metoda pengelolaan tersebut adalah perubahan ke metoda
pengelolaan manajemen melalui tujuan (management by objective)
enggantikan
4. manajemen melalui kekuasaan (management by drive).
5. Hal tersebut di dorong oleh :
• Peningkatan kualitas SDM, sehingga intensitas pengendalian intern dpt di
kurangi
• Spesialisasi dpt meningkatkan kinerja seseorang
• Kepuasan kerja dpt meningkatkan produktivitas.
• Persaingan yg semakin ketat, membutuhkan pengambilan
• keputusan yg cepat.
Berdasarkan perkembangan di bidang manajemen SDM tersebut, konsep
pengendalian intern jg mengalami perubahan dari konsep ketersediaan
pengendalian inetern beralih ke konsep proses pencapaian tujuan.
Dg konsep baru tersebut disadari bahwa intelektualitas tdk lg terletak pd pucuk
pimpinan, tetapi terletak dilapisan bawah.
Mereka yg deket dg konsumenlah yg paling mengerti dg kebutuhan pasar.
Pengorganisasian yg paling tepat untuk kondisi seperti ini adalah seperti
pengorganisasian orkes simponi.
Organisasi ini sepenuhnya akan digerakan oleh dinamika para pekerja (ujung
tombak) sesuai spesialisai masing-masing.
Untuk menjaga kekompakan agar terjadi irama yg serasi dibutuhkan seorang
manajer yg berfungsi sbg konduktor.
Manajer tersebut tdk lg hrs memiliki pengetahuan teknis seperti yg dimiliki
pemain orkesnya, tetapi yg diperlukan hanya seorang yg mampu mengatur
tempo dan menguasai tingkatan nada.
Pengendalian dilingkungan SI
1. Dpt dilakukan dg cara manual atau otomatis
2. Dpt diklasifikasikan dalam :
• Pengendalian Umum dan
• Pengendalian Aplikasi
Pengaruh Komputer dalam Pengendalian
1. Perubahan dalam Pengumpulan fakta (Changes to Evidence Collection)
2. Perubahan dalam Evaluasi Fakta (Changes to Evidence Evaluation)

Pengaruh Komputer dalam Pengendalian Internal
Tujuan dari perlindungan aset, integritas data, efektivitas sistem, dan efisiensi
sistem dapat dicapai dengan baik jika manajemen organisasi meningkatkan
sistem pengendalian internalnya, yaitu dengan cara :
1. Pemisahan Tanggung Jawab (Separation of Duties)
2. Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab Delegation of Authority
and Responsibility)
3. Personal yang Kompeten dan Dapat dipercaya (Competent and
Trustworthy Personnel)
4. Otorisasi Sistem (System of Authorizations)
5. Kecukupan Catatan dan Dokumen (Adequate Documents and Records)
6. Pengendalian Fisik atas banyaknya Rekord dan Aset (Physical Control over
Assets and Records)
7. Kecukupan Supervisi dari pihak Manajemen (Adequate Management
Supervision)
8. Bentuk Pengecekan yang Independen (independent Checks on
Performance)

Area Pengendalian ada 15 yaitu :
1. Integritas Sistem
2. Manajemen Sumber Daya (Perencanaan Kapasitas)
3. Pengendalian Perubahan S/W Aplikasi dan S/W sistem
4. Backup dan Recovery
5. Contigency Planning
6. System S/W Support
7. Dokumentasi
8. Pelatihan atau Training
9. Administrasi
10. Pengendalian Lingkungan dan Keamanan Fisik
11. Operasi
12. Telekomunikasi
13. Program Libraries
14. Application Support (SDLC)
15. Pengendalian Mikrokomputer
Penjelasan :
1. Integritas Sistem
a. Ketersediaan dan kesinambungan sistem komputer untuk user
b. Kelengkapan, Keakuratan, Otorisasi, serta proses yg auditable
c. Persetujuan dari user atas kinerja sistem yang di inginkan
d. Preventive maintenance agreements untuk seluruh perlengkapan
e. Kesesuaian kinerja antara S/W dan jaringan dengan yang diharapkan
f. Serta adanya program yang disusun untuk operasi secara menyeluruh
2. Manajemen Sumber Daya
a. Faktor-faktor yang melengkapi integritas sistem
b. Yaitu meyakini kelangsungan (ongoing) H/W, S/W, SO, S/W aplikasi, dan
komunikasi jaringan komputer, telah di pantau dan dikelola pada kinerja
yang maksimal namun tetap dengan biaya yang wajar.
c. Hal-hal tersebut di dokumentasikan secara formal, demi proses yang
berkesinambungan
3. Pengendalian Perubahan S/W Aplikasi dan S/W sistem
a. Menentukan adanya keterlibatan dan persetujuan user dalam hal
adanya perubahan terhadap s/w aplikasi dan s/w sistem
b. Setiap pengembangan dan perbaikan aplikasi harus melalui proses
formal dan di dokumentasikan serta telah melalui tahapan-tahapan
pengembangan sistem yang dibakukan dan disetujui.
4. Backup dan Recovery
a. Demi kelangsungan usaha, harus tersedia data processing disaster
recovery planning (rencana pemulihan data dan pusat sistem informasi
apabila terjadi kehancuran),
b. Baik berupa backup dan pemulihan normal, maupun rencana
contingency untuk kerusakan pusat SI (lokasi gedung, peralatanya, SDMnya
maupun manualnya).
5. Contigency Planning
a. Perencanaan yang komprehenshif di dalam mengantisipasi terjadinya
ancaman
b. terhadap fasilitas pemrosesan SI
c. Dimana sebagian besar komponen utama dari disaster recovery plan
telah dirumuskan dengan jelas, telah di koordinasikan dan disetujui,
seperti critical application systems, identifikasi peralatan dan fasilitas
penunjang H/W, sistem S/W dan sebagainya.
6. System S/W Support
a. Pengukuran pengendalian dalam pengembangan, penggunaan, dan
pemeliharaan dari S/W SO, biasanya lebih canggih dan lebih cepat
perputarannya dibandingkan dengan S/W aplikasiDengan
ketergantungan yang lebih besar kepada staf teknik untuk integritas
fungsionalnya
b. Pengukuran kendali pengamanan aplikasi individu maupun
pengamanan logika sistem secara menyeluruh (systemwide logical
security)
7. Dokumentasi
a. Integritas dan ketersediaan dokumen operasi, pengembangan aplikasi,
user dan S/W sistem
b. Diantaranya dokumentasi program dan sistem, buku pedoman operasi
dan schedule operasi,
c. Untuk setiap aplikasi sebaiknya tersedia dokumentasi untuk tiap jenjang
user.
8. Pelatihan atau Training
a. Adanya penjenjagan berdasarkan kemampuan untuk seluruh lapisan
manajemen dan staf, dalam hal penguasaannya atas aplikasi-aplikasi
dan kemampuan teknisnya
b. Serta rencana pelatihan yang berkesinambungan
9. Administrasi
a. Struktur organisasi dan bagannya, rencana strategis, tanggungjawab
fungsional, job description, sejalan dengan metoda job accounting
dan/atau charge out yang digunakan
b. Termasuk didalamnya pengukuran atas proses pengadaan dan
persetujuan untuk semua sumber daya SI.
10. Pengendalian Lingkungan dan Keamanan Fisik
a. Listrik, peyejuk udara, penerang ruangan, pengaturan kelembaban, serta
kendali akses ke sumber daya informasi
b. Pencegahan kebakaran, ketersediaan sumber listrik cadangan,
c. Juga pengendalian dan backup sarana telekomunikasi
11. Operasi
a. Diprogram untuk merespon permintaan/keperluan SO
b. Review atas kelompok SO berdasarkan job schedulling, review yang terusmenerus
terhadap operator, retensi terhadap console log message,
dokumentasi untuk run/restore/backup atas seluruh aplikasi
c. Daftar personel, dan nomor telepon yang harus dihubungi jika muncul
masalah SO, penerapan sistem sift dan rotasi serta pengambilan cuti
untuk setiap operator.
12. Telekomunikasi
a. Review terhadap logical and physical access controls,
b. Metodologi pengacakan (encryption) terhadap aplikasi electronic data
interchange (EDI)
c. Adanya supervisi yang berkesinambungan terhadap jaringan komputer
dan komitmen untuk ketersediaan jaringan tersebut dan juga redundansi
saluran telekomunikasi.
13. Program Libraries
a. Terdapat pemisahan dan prosedur pengendalian formal untuk
application source code dan compiled production program code
dengan yang disimpan di application test libraries development
b. Terdapat review atas prosedur quality assurance.
14. Application Support
a. Bahwa proses tetap dapat berlangsung walaupun terjadi kegagalan
sistem
b. Sejalan dengan kesinambungan proses untuk inisiasi sistem baru,
manajemen
c. proyek, proses pengujian yang menyeluruh antara user dan staf SI
d. Adanya review baik formal maupun informal terhadap tingkat kepuasan
atas SDLC yang digunakan.
15. Microcomputer Controls
a. Pembatasan yang ketat dalam pengadaan, pengembangan aplikasi,
dokumentasi atas aplikasi produksi maupun aplikasi dengan misi yang
kritis, sekuriti logika, dan fisik terhadap microcomputer yang dimiliki,
b. Serta pembuatan daftar inventaris atas H/W, S/W, serta legalitas dari S/W untuk menghindari tuntutan pelanggaran hak cipta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar