Pertumbuhan
penduduk di indonesia
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung
sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan
"per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk
merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering
digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk,
dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Nilai pertumbuhan penduduk
Dalam
demografi dan ekologi, nilai pertumbuhan penduduk
(NPP) adalah nilai
kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat. NPP
hanya merujuk pada perubahan populasi pada periode waktu unit, sering diartikan
sebagai persentase jumlah individu dalam populasi
ketika dimulainya periode.
Cara
yang paling umum untuk menghitung pertumbuhan penduduk adalah rasio,
bukan nilai.
Perubahan populasi pada periode
waktu unit dihitung sebagai persentase populasi ketika dimulainya periode. Yang
merupakan:
Provinsi
|
Laju Pertumbuhan Penduduk per
Tahun
|
||||||
1971-1980
|
1980-1990
|
1990-2000
|
2000-2010
|
||||
Nanggroe Aceh Darussalam
|
2,93
|
2,72
|
1,46
|
2,36
|
|||
Sumatera Utara
|
2,60
|
2,06
|
1,32
|
1,10
|
|||
Sumatera Barat
|
2,21
|
1,62
|
0,63
|
1,34
|
|||
Riau
|
3,11
|
4,30
|
4,35
|
3,58
|
|||
Jambi
|
4,07
|
3,40
|
1,84
|
2,56
|
|||
Sumatera Selatan
|
3,32
|
3,15
|
2,39
|
1,85
|
|||
Bengkulu
|
4,39
|
4,38
|
2,97
|
1,67
|
|||
Lampung
|
5,77
|
2,67
|
1,17
|
1,24
|
|||
Bangka Belitung
|
-
|
-
|
0,97
|
3,14
|
|||
Kepulauan Riau
|
-
|
-
|
-
|
4,95
|
|||
DKI Jakarta
|
3,93
|
2,42
|
0,17
|
1,41
|
|||
Jawa Barat
|
2,66
|
2,57
|
2,03
|
1,90
|
|||
Jawa Tengah
|
1,64
|
1,18
|
0,94
|
0,37
|
|||
DI Yogyakarta
|
1,10
|
0,57
|
0,72
|
1,04
|
|||
Jawa Timur
|
1,49
|
1,08
|
0,70
|
0,76
|
|||
Banten
|
-
|
-
|
3,21
|
2,78
|
|||
Bali
|
1,69
|
1,18
|
1,31
|
2,15
|
|||
Nusa Tenggara Barat
|
2,36
|
2,15
|
1,82
|
1,17
|
|||
Nusa Tenggara Timur
|
1,95
|
1,79
|
1,64
|
2,07
|
|||
Kalimantan Barat
|
2,31
|
2,65
|
2,29
|
0,91
|
|||
Kalimantan Tengah
|
3,43
|
3,88
|
2,99
|
1,79
|
|||
Kalimantan Selatan
|
2,16
|
2,32
|
1,45
|
1,99
|
|||
Kalimantan Timur
|
5,73
|
4,42
|
2,81
|
3,81
|
|||
Sulawesi Utara
|
2,31
|
1,60
|
1,33
|
1,28
|
|||
Sulawesi Tengah
|
3,86
|
2,87
|
2,57
|
1,95
|
|||
Sulawesi Selatan
|
1,74
|
1,42
|
1,49
|
1,17
|
|||
Sulawesi Tenggara
|
3,09
|
3,66
|
3,15
|
2,08
|
|||
Gorontalo
|
-
|
-
|
1,59
|
2,26
|
|||
Sulawesi Barat
|
-
|
-
|
-
|
2,68
|
|||
Maluku
|
2,88
|
2,79
|
0,08
|
2,80
|
|||
Maluku Utara
|
-
|
-
|
0,48
|
2,47
|
|||
Papua Barat
|
-
|
-
|
-
|
3,71
|
|||
Papua
|
2,67
|
3,46
|
3,22
|
5,39
|
|||
INDONESIA
|
2,31
|
1,98
|
1,49
|
1,49
|
|||
Catatan : Tidak Termasuk Timor
Timur
|
|||||||
Sumber : Sensus Penduduk 1971,
1980 , 1990 , 2000 , 2010 dan Sensus Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 1995
Masalah dan solusi
Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang saat ini,
dengan banyaknya penduduk di Indonesia maka banyak pula masalah-masalh yang
harus dihadapi oleh Negara ini. Berdasarkan pendataan penduduk oleh Badan Pusat
Statistik (BPS) jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 adalah sebanyak 237.641.326
jiwa, yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak
118.320.256 jiwa (49,79 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 119.321.070
jiwa (50,21 persen). Hmmm
sangat besar, bukan?
Dalam
jumlah penduduk yang besar pasti menimbulkan dampak bagi kependudukan. Apa saja
sih masalah kependudukan di Indonesia? Adapun masalah-masalah kependudukan yang
ada di Indonesia antara lain:
1. Ledakan penduduk (over
population);
Jumlah
penduduk di Indonesaia selalu bertambah. Fakta ini bisa kita lihat dari sensus tahun 1971-2010 maupun
dari pendataan oleh BPS seperti yang tersebut diatas. Ledakan penduduk bila
didukung oleh sumber daya manusia yang bagus menjadi modal pembangunan, tetapi
bila tanpa didukung SDM yang baik menjadi beban pembangunan. Karenanya, jika
pertumbuhan penduduk tiap tahun semakin tinggi terjadilah ledakan penduduk,
sehingga perlu alternatif solusi.
Solusi
a.
Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak
dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah
angka kelahiran.
b.
Sosialisasi pendidikan KB
Di Indonesia pengendalian laju pertumbuhan penduduk
dilakukan dengan kampanye program keluarga berencana berslogan “2 Anak Lebih
Baik” atau “2 Anak Cukup.” Diharapkan para pasutri bisa menjadi keluarga kecil
sejahtera. Bagi para Pegawai Negeri Sipil, pemerintah menerapkan program
insentif, yaitu tunjangan yang hanya diberikan sampai 2 anak saja.
c.
Menunda usia perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang
tinggi.
2. Persebaran penduduk tidak
merata;
Persebaran penduduk di Indonesia yang tidak merata pada
umumnya disebabkan oleh banyaknya masyarakat yang merantau ke kota-kota besar
dengan harapan menggapai hidup lebih baik. Padahal harapan tersebut tidak
sepenuhnya tercapai. Apalagi tanpa berbekal keterampilan.
Adanya sosialisasi tentang mobilitas penduduk atau
transmigrasi. Sebagai contoh masyarakat yang berasal dari Jawa berpindah ke
pulau lain, katakanlah, pulau Kalimantan yang mana jumlah penduduknya relatif
sedikit namun merupakan pulau terbesar di Indonesia.
3. Tingginya angka beban
tanggungan (burden of dependency
ratio);
Maksudnya apa sih? Jadi, tingginya angka beban tanggungan
itu perbandingan antara orang-orang yang belum/tidak sanggup bekerja dengan
orang-orang yang ada dalam batas umur turut serta dalam proses produksi. Atau
dapat juga dikatakan, perbandingan beban tanggungan adalah perbandingan
penduduk yang berumur 0 – 14 tahun dan di atas 65 tahun dengan penduduk yang
berumur 15 – 64 tahun. Hal ini disebabkan oleh laju pertumbuhan penduduk yang
semakin cepat dan pada akhirnya menyebabkan proporsi penduduk yang belum dewasa
menjadi bertambah tinggi dan jumlah anggota keluarga bertambah besar.
4. Rendahnya kualitas
kesehatan,
Kualitas kesehatan merupakan salah satu indikator kualitas
penduduk suatu negara. Rendahnya kualitas kesehatan dapat diindikasikan melalui
jumlah angka kematian bayi, angka kematian ibu melahirkan, ketercukupan gizi
makanan, dan usia harapan hidup.
Rendahnya kualitas kesehatan masyarakat akan menimbulkan
dampak pada kualitas sumber daya manusia. Masyarakat yang gizinya tidak
tercukupi akan sangat berpengaruh pada
pola pikir dan kreatifitasnya.
a. Untuk para ahli gizi entah itu bidan ataupun
dokter diharapkan bisa berbagi ilmu
kepada masyarakat tentang bagaimana mendapatkan dan mengolah makanan
yang bergizi tinggi. Cara yang ditempuh bisa dengan penyuluhan atau sekedar
mengumpulkan masyarakat terutama yang ada dipelosok. Biasanya bahan makanan
bergizi tidak sulit didapat terutama yang ada di pedesaan.
b. Alhamdulillah, Indonesia termasuk anggota PBB
jadi diharapkan bisa menjalin kerja sama dengan badan kesehatan dunia WHO
(World Health Organization) dalam mengadakan program kesehatan, misalnya
pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional, standarisasi obat dan makanan, serta
peningkatan gizi masyarakat.
c. Menggiatkan program
pemerataan kesehatan dengan cara melengkapi sarana dan prasarana kesehatan yang
meliputi tenaga medis, obat-obatan, dan alat-alat penunjang medis lainnya
hingga ke pelosok desa.
d. Menghimbau penggunaan dan penyediaan obat-obat
generik bermutu sehingga dapat terjangkau oleh masyarakat luas.
e. Meningkatkan pelayanan
kesehatan masyarakat,
5. Rendahnya mutu pendidikan;
Mutu pendidikan merupakan salah satu indikator kualitas
penduduk. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang dicapai, maka semakin tinggi
pula kualitas sumber daya manusia. Pada umumnya, tingkat pendidikan penduduk
Indonesia masih tergolong relatif rendah. Hal ini bisa dilihat dari:
a. Kurangnya kesadaran penduduk khususnya orang tua
bagaimana pentingnya pendidikan (klik: NU Online, 2013), sehingga mereka berpikiran tidak perlu
sekolah terlalu tinggi khususnya untuk anak perempuan.
b. Rendahnya penerimaan pendapatan perkapita, sehingga
orang tua tidak mampu menyekolahkan anaknya lebih lanjut atau bahkan mereka
justru menyuruh anak-anaknya untuk membantu pekerjaan orang tua mereka dari
pada harus mengeluarkan banyak biaya.
c. Banyak sarana prasarana dan akses
pendidikan khususnya di daerah terpencil kurang memadai (e-Majalah Dikbud). Hal tersebut akan berdampak pada kemampuan penduduk dalam
memahami dan menghadapi kemajuan zaman, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Untuk menyikapi hal-hal tersebut, diantaranya adalah:
a. Menggalakkan program
wajib belajar 12 tahun, tidak lagi sekedar 9 tahun saja. Karena apa? Masyarakat
Indonesia banyak yang ekonominya menengah kebawah. Banyak dari mereka masih
merasa kesulitan untuk menyekolahkan putra-putri mereka ke jenjang yang lebih
lanjut.
b. Mendorong kesadaran masyarakat mampu atau badan-badan usaha untuk
menjadi orang tua asuh bagi anak-anak kurang mampu.
c. Menyediakan beasiswa bagi siswa berprestasi,
khususnya bagi siswa berprestasi yang kurang mampu. Saya salut kepada
Muhammadiyah karena tidak hanya para siswa pintar atau kurang mampu saja yang
dapat mendapatkan beasiswa. Siswa yang aktif
berorganisasi juga berkesempatan menikmati besiswa untuk melanjutkan ke
jenjang perguruan tinggi (klik: PMB UMS).
Keaktifan berorganisasi bisa mendorong
para remaja khususnya untuk lebih religious serta memiliki soft skill untuk
kehidupan dan masa depan.
d. Membuka jalur-jalur pendidikan alternatif dan
nonformal seperti kursus-kursus keterampilan, sehingga dapat memperkaya
kemampuan atau kualitas seseorang.
e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana
dan prasarana belajar mengajar khususnya di daerah terpencil.
6. Tingkat pendapatan yang
rendah;
Berbagai argumen banyak yang bersimpangan tatkala berbicara,
apakah pendapatan masyarakat Indonesia tergolong rendah ataukah tinggi.
Pada suatu sesi di gedung DPR, kepala Badan Kebijakan Fiskal
menyebutkan, pendapatan perkapita
Indonesia menembus angka US$ 4.000 dan pertumbuhan ekonomi di tahun 2013
sebesar 6,3%. Hatta Rajasa saat siaran pers 16 Mei 2013 menyampaikan hal yang
senada, jumlah kemiskinan dan pengangguran menurun tajam setelah reformasi
menyusul adanya tingkat pendapatan masyarakat yang meningkat secara signifikan.
Pembangunan yang selama ini berlangsung telah sukses
meningkatkan nilai pendapatan perkapita Indonesia. Tetapi nilai yang dicapai
masih tergolong rendah dibandingkan bangsa-bangsa lain. Seperti yang ditulis
dalam modul pembelajaran dalam laman www.bimbie.com,
pendapatan perkapita yang tergolong rendah itu, meskipun kian meningkat
pencapaiannya, tidak bisa dianggap sebagai gambaran kemakmuran bangsa kita
tercinta. Lebih lanjut, kondisi ini digambarkan oleh modul online yang termuat
di http://110.138.206.53 sebagai penyebab dari ketidakmampuan
penduduk untuk memenuhi berbagai hajat hidupnya. Bahkan, Liputan6.com dalam updatenya tertanggal 20 Mei 2013
menyebutkan, rendahnya konsumsi buah-buahan masyarakat Indonesia karena masih
rendahnya tingkat pendapatan per kapita masyarakat Indonesia.
Singkat kata, pemberian label rendah atau bahkan tinggi
untuk tingkat pendapatan penduduk Indonesia masih menjadi simpang siur, tetapi
yang tentu kita harapkan adalah tingkat pendapatan bangsa Indonesia dapat terus
meningkat agar tercapai kesejahteraan. Solusi apakah yang bisa diberikan
terkait harapan ini?
Menurut Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia, yang diterbitkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (2011),
dunia usaha (swasta, BUMN, dan BUMD) berperan penting dan utama dalam
pembangunan ekonomi, yakni dalam peningkatan investasi dan penciptaan lapangan
kerja. Oleh karenanya, kebijakan dan
daya dukung pemerintah diperlukan untuk meningkatkan iklim yang kondusif
bagi dunia usaha, sehingga kesempatan
kerja dan investasi terbuka lebar.
7. Kualitas penduduk relatif
rendah;
Kualitas penduduk Indonesia tidak terlepas dari masalah
kependudukan Indonesia dalam hal mutu kehidupan dan kemampuan sumber daya
manusia. Hal ini terjadi karena pengaruh rendahnya mutu pendidikan dan
rendahnya kualitas kesehatan. Berikutnya rendahnya kualitas penduduk
mengakibatkan tingkat produktivitas penduduk menjadi rendah pula. Jadi, untuk
meningkatkan kualitas penduduk terlebih dulu meningkatkan mutu pendidikan,
kualitas kesehatan serta sumber daya manusia.
Kepadatan Penduduk yang tidak merata
Penyebaran
yang tidak merata berpengaruh terhadap lingkungan hidup. Daerah-daerah yang
padat penduduknya terjadi exploitasi sumber alam secara berlebihan sehingga
terganggulah keseimbangan alam. Sebagai contoh adalah hutan yang terus menyusut
karena ditebang untuk dijadikan lahan pertanian maupun pemukiman. Dampak buruk
dari berkurangnya luas hutan adalah:
- terjadi banjir karena peresapan air hujan oleh hutan berkurang akibat pepohonan tidak lagi tumbuhan.
-terjadi
kekeringan dimana-mana karena persedian air bersih semakin berurang
- tanah sekitar hutan menjadi tandus karena erosi.
Solusi
Dengan
cara memberikan rumah susun atau lahan kosong untuk perkembangan penduduk yang
jumlah penduduknya sudah lebih dari kapasistas daerahnya.
Dimana yang terpadat dan terkosong kependudukannya
Di daerah pedalaman atau daerah yang
belom terjamak oleh orang, contohnya daerah terpencil ataupun hutan. Dan hanya
ada tumbuh-tumbahan dan hewan-hewan yang liar.
Pusat daerah terpadat menurut saya
ialah dimana tempat yang menjadi pusat aktifitas manusia yang melakukan
kegiatanya. Seperti (Mall, kantor, dan daerah hiburan rakyat).
Definisi
MIGRASI
Migrasi adalah peristiwa
berpindahnya suatu organisme dari suatu bioma ke bioma lainnya.
Dalam banyak kasus, organisme bermigrasi untuk mencari sumber-cadangan-makanan
yang baru untuk menghindari kelangkaan makanan yang mungkin terjadi karena
datangnya musim dingin atau karena overpopulasi.
Macam-Macam MIGRASI
Macam-Macam Migrasi
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Pertama , Migrasi Internasional dibagi menjadi tiga , yaitu : 1. Imigrasi => Masuknya penduduk ke suatu Negara 2. Emigrasi => Keluarnya penduduk ke negara lain 3. Remigrasi => Kembalinya penduduk ke Negara
Kedua , Migrasi Nasional dibagi menjadi empat ,
yaitu :
1. Urbanisasi => Dari Desa ke Kota 2. Transmigrasi => Dari Pulau ke Pulau 3. Ruralisasi => Dari Kota ke Desa 4. Evakuasi => Dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman
proses migrasi
Dengan adanya wilayah yang
memiliki suatu nilai lebih maka banyak orang/ penduduk pun yang akan pergi ke
wilayah itu dikarenakan di wilayah ia tinggal sudah tidak ada lagi nilai
lebihnya untuk berkelangsungan hidupnya.
Proses migrasi pun punya cara yaitu: • Proses migrasi ia menetap di suatu wilayah • Proses migrasi hanya sementara diwilayah itu sewaktu-waktu ia dapat kembali lagi ke wilayah tempat asalnya • Hanya sekedar berlibur diwilayah itu Proses keberangkatan migrasi bisa dilakukan dengan cara-cara tertentu misalkan kalau imigran hanya satu orang bisa melakukannya dengan naik sepeda motor, kalau imigran dengan banyak orang satu keluarga maka bisa melakukannya dengan naik kendaraan roda empat atau juga naik kapal laut itulah yang biasa dilakukan imigaran dalam melakukan migarasi di Negara Indonesia.
Tahun pun makin
lama makin berlaju dan proses imigrasi pun menjadi sangat lebih pesat dan
perubahan yang terjadi dari mulai tahun yang lalu higga tahu ini sangatlah
banyak, pada tahun ini tercatat banyak sekali imigran illegal/gelap yang tidak
mendaftarkan dirinya pada sensus penduduk pada kota asalnya balia semua itu
terjadi begitu saja tanpa adanya rasa kesadaran maka makin lama akan terjadi
kepadatan penduduk akan teradi dan susah menanganinya dikarenakan susahnya
mendata para imigran.
Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara
Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara | Warga negara
adalah anggota atau bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan UU. Pengertian
Warga Negara menurut KBBI (2002) adalah penduduk sebuah negara atau bangsa
berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya, yang mempunyai
kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga dari negara itu. Sementara Dr.
A.S Hikam (2000) mendefenisikan Warga Negara (citizenship) adalah anggota
dari sebuah komunitas yang membentuk itu sendiri. Hak dan kewajiban ada
pada setiap warga negara yang hidup disuatu negara.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar